Pengertian Hukum Nun Sukun (Mati) Dan Tanwin Lengkap Beserta Contohnya
A. Definisi Nun Bersukun dan Tanwin
Nun sukun (mati) adalah huruf nun yang bertanda Sukun ( نْ
). Nun sukun (mati) dikenal pula dengan sebutan “nun mati”.
Tanwin menurut bahasa adalah at-tashwit ( التَّصْوِيْت ),
artinya suara seperti kicauan burung. Sedangkan menurut istilah adalah :
نُوْنُ
سَاكِنَةٌ تَلْحَقُ آخِرَ الْإِسْمِ لَفْظًا وَوَصْلًا وَتُفَارِقُهُ خَطًا
وَوَقْفًا.
Nun sukun yang bertemu dengan akhir isim yang tampak dalam
bentuk suara dan ketika washal. Tidak dalam penulisan dan pada saat waqaf. (Ghayatul
Murid fi ‘Ilmi Tajwid, hlm 49 & Al-Burhan fi ‘Ulumil Qur’an, hlm 11. Juga,
Kaifa Taqra ‘Ulumul Qur’an, hlm 41, Hidayatu Qaulil Mufid fi ‘Ilmi Tajwid, hlm
129. At-Tamhid fi ‘Ilmi Tajwid, hlm 72).
Adapaun perbedaan pokok antara nun sukun dan tanwin ialah :
النُّوْنُ
السَّاكِنَةُ تَثْبُتُ خَطًّا وَلَفْظًا وَوَصْلًا وَوَقْفًا.
Nun sukun tetap nyata dalam penulisan maupun pengucapan,
baik ketika washal maupun waqaf. (Minahul Fikriyah, hlm 46 dan Ghayatul
Murid fi ‘Ilmi Tajwid, hlm 50).
التَّنْوِيْنُ
فَإِنَّهُ تَثْبُتُ لَفْظًا وَوَصْلًا لَا خَطًا وَلَا وَقْفًا.
(Sedangkan) Tanwin tetap nyata (terdengar) dalam pengucapan dan
ketika washal, tidak dalam penulisan maupun waqaf. (Al-Qaulus Sadid, hlm 46
dan Ghayatul
Murid fi ‘Ilmi Tajwid, hlm 50).
Demikianlah sedikit
penjelasan tentang nun sukun dan tanwin.
Pengertian Hukum Bacaan Nun Sukun (Mati) Dan Tanwin Lengkap Beserta Contohnya
B. Pembahasan Hukum-hukum Nun Sukun (mati) dan Tanwin
Pembahasan tentang hukum bacaan nun sukun (mati) dan tanwin terdapat
lima pembahasan hukum, untuk itu mari kita bahas satu persatu tata cara membaca
Nun Sukun dan Tanwin pada saat bertemu salah satu huruf hijaiyah.
1. Idzhar (الْإِظْهَارُ )
a. Pengertian Idzhar
Di dalam kitab Ghayatul Murid fi ‘Ilmi Tajwid disebutkan bahwa Idzhar adalah al-bayan (الْبَيَانُ ) yang berarti jelas.
Sedangkan Idzhar menurut istilah di dalam kitab Nihayatul
Qaulil Mufid fi ‘Ilmit Tajwid ialah :
إِخْرَاجُ
كُلِّ حَرْفٍ مِنْ مَخْرَجِهِ مِنْ غَيْرِ غُنَّةٍ فِي الْحَرْفِ الْمُظْهَرِ.
Mengeluarkan setiap huruf dari makhrajnya tanpa memakai dengung
pada huruf yang diidzharkan.
Pengertian Idzhar dalam hukum nun sukun dan tanwin adalah :
إِذَا
دَخَلَتْ النُّوْنُ السَّاكِنَةُ أَوِ التَّنْوِيْنُ عَلَى أَحَدٍ هَذِهِ
الْأَحْرُفِ السِّتَّةِ يُقَالُ لَهُ إِظْهَارٌ.
Apabila
nun sukun atau tanwin menghadapi (bertemu) salah satu dari huruf (halqi) yang
enam, maka dinamakan Idzhar.
b.
Huruf-huruf Idzhar
Enam
huruf Idzhar yang dimaksudkan dalam definisi di atas ialah :
ء
–
هــ - ح –
خ –
ع –
غ
Cara
membaca Idzhar itu sendiri harus jelas dan terang.
Idzhar
halqi harus dibaca satu ketukan, tidak memantul, tidak mendengung, dan tidak
boleh samar-samar.
c.
Contoh Idzhar Halqi
Adapun contoh hukum bacaan Idzhar halqi itu sendiri banyak sekali terdapat dalam Al-Qur’an dan bahkan sering kita jumpai ketika membaca Al-Qur’an. Berikut adalah contoh Idzhar halqi di dalam Al-Qur’an :
No | Huruf | Contoh | Surat |
---|---|---|---|
1 | أ | مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ | (سورة المائدة : 32 ) |
كِتَابٌ أَنْزَلْنَهُ إِلَيْكَ | (سورة صَٓ : 29 ) | ||
2 | هــ | وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَأْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ | (سورة آل عمران : 104 ) |
3 | ح | وَكَانُوْا يَنْحِتُوْنَ | (سورة الحجر : 82 ) |
4 | خ | وَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا | (سورة النّساء : 35 ) |
5 | ع | وَلَيَالٍ عَشْرٍ | (سورة الفجر : 2 ) |
6 | غ | إِنَّ اللَّهَ عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ | (سورة فاطر : 28 ) |
2. Idgham bi Ghunnah (إِدْغَامُ بِغُنَّةٍ )
a.
Pengertian Idgham bi Ghunnah (إِدْغَامُ بِغُنَّةٍ )
Di
dalam kitab Al-Burhan fi Tajwidil Qur’an Idgham ( الإدغام ) berarti memasukkan, bi ghunnah بِغُنَّةٍ artinya
dengan dengung/mendengung.
Dalam
pengertian hukum nun sukun dan tanwin, di dalam kitab Al-Qaulus Sadid dan
ghayatul Murid fi Tajwidil Qur’an di sebutkan bahwasanya idgham bi ghunnah adalah :
إِذَا
وَقَعَةِ النُّوْنِ السَّاكِنَةُ أَوِ التَّنْوِيْنُ عَلَى أَحَدِ هَذِهِ
الْأَحْرُفِ الْأَرْبَعَةِ يُقَالُ لَهُ إِدْغَامُ بِغُنَّةٍ .
Apabila
nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf (idgham) yang empat, maka
dinamakan idgham bi ghunnah.
b.
Huruf-huruf Idgham bi Ghunnah (إِدْغَامُ بِغُنَّةٍ )
Adapaun
huruf-huruf idgham bi ghunnah adalah :
ي
– ن –
م –
و
Agar
mudah untuk mengingat-ingat huruf-huruf idgham bi ghunnah biasa disingkat
dengan yanmuu ( يَنْمُوْ )
Di
dalam kitab Ahkamut Tajwid wa Fadhailul Qur’an disebutkan cara membaca idgham
bi ghunnah adalah dengan memasukkan suara nun yang berharokat sukun atau tanwin
kepada huruf idgham bi ghunnah yang ada di hadapannya sehingga menjadi satu
ucapan, seakan-akan satu huruf. Pada waktu meng-idgham-kan, suara harus
di-tasydid-kan kepada huruf idgham bi ghunnah yang ada di hadapan nun sukun atau
tanwin, lalu ditahan kira-kira dua ketukan seraya memakai ghunnah atau dengung
ketika membacanya.
c.
Contoh Idgham bi Ghunnah (إِدْغَامُ بِغُنَّةٍ )
1. ي =
لَّنْ يَقْدِرَ
2. ن = مِنْ نُطْفَةٍ
3. م
= مِّنْ مَّسَدِ
4. و
= مِنْ وَلِيٍّ
d.
Pengecualian
Idgham
bi Ghunnah hanya terjadi pada nun sukun atau tanwin yang berbeda kata dengan
huruf-huruf Idgham bi Ghunnah (إِدْغَامُ بِغُنَّةٍ )
yang dihadapinya. Dengan kata lain, antara mudgham (yang di-idgham-kan) dengan
mudgham fih (yang di-idgham-kan padanya) tidak berada dalam satu kata. Jika nun
sukun atau tanwin berada dalam satu kata dengan huruf-huruf Idgham bi Ghunnah (إِدْغَامُ
بِغُنَّةٍ ), maka yang terjadi
bukan hukum idgham, melainkan Idzhar Muthlaq. Alasannya adalah :
خَوْفًا
مِنَ الْإِلْتِبَاسِ بِالمُضَاعَفِ
Takut
tertukar dengan kalimat mudha’af (penggandaan huruf).
Contoh
:
قِنْوَانٌ
- بُنْيَانٌ - صِنْوَانٌ -
الدُّنْيَآ
*Dalam AL-Qur’an, hanya ada 4 (empat) kata ini, dimana nun mati
bertemu huruf idgham dalam satu kata. Dan, hukumnya adalah wajib idzhar atau
idzhar muthlaq.
3.
Idgham bila Ghunnah ( الْإِدْغَامُ
بِلَا غُنَّةٍ )
a.
Pengertian Idgham bila Ghunnah ( الْإِدْغَامُ بِلَا غُنَّةٍ )
Secara bahasa bila
ghunnah artinya tanpa memakai ghunnah (mendengung) .
Idgham
bila ghunnah adalah :
إِذَا
وَقَعَتِ النُّوْنُ السَّاكِنَةُ أَوِ التَّنْوِيْنُ عَلَى أَحَدِ هَذِهِ
الْحَرْفَيْنِ اللَّامِ وَالرَّاءِ يُقَالُ لَهُ إِدْغَامٌ بِلَا غُنَّةٍ.
Apabila
nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf dari lam ( ل ) dan ra (ر ),
maka dinamakan idgham bila ghunnah.
b.
Huruf Idgham bila Ghunnah ( الْإِدْغَامُ بِلَا
غُنَّةٍ )
adapun
huruf dari Idgham bila Ghunnah ( الْإِدْغَامُ بِلَا غُنَّةٍ )
hanya terdapat dua huruf yaitu lam ( ل ) dan ra (ر )
Cara membaca Idgham bila ghunnah
adalah dengan memasukkan suara nun sukun atau tanwin sepenuhnya kepada huruf
lam ( ل ) atau ra (ر ),
tanpa memakai dengung. Pada waktu meng-idgham-kan, suara harus di-tasydid-kan
kepada huruf lam ( ل ) atau ra (ر ) seraya menahannya
sejenak.
c.
Contoh Idgham
bila Ghunnah ( الْإِدْغَامُ
بِلَا غُنَّةٍ )
مِنْ
لَّدُنَّا - أَكْلًا لَّمَّا - أَنْرَّءَاهُ اسْتَغْنَى –
غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
4.
Iqlab ( الْإِقْلَابُ )
a.
Pengertian Iqlab
Di
dalam kitab Ghayatul Murid fi ‘Ilmit Tajwid disebutkan bahwa Iqlab menurut
bahasa adalah :
تَحْوِيْلُ
الشَّيْءِ عَنْ وَجْهِهِ.
Memindahkan
sesuatu dari bentuk asalnya (kepada bentuk lainnya).
Sedangkan
menurut istilah di dalam kitab Hidayatul Mustafid fi ‘Ilmit Tajwid disebutkan
bahwasanya Iqlab adalah :
جَعْلُ
حَرْفٍ مَكَانَ حَرْفٍ آخَرَ مَعَ مُرَاعَاةِ الْغُنَّةِ.
Menjadikan
suatu huruf kepada makhraj huruf lain seraya tetap menjaga ghunnah.
Sedangkan
iqlab dalam pengertian hukum nun sukun atau tanwin adalah :
النُّوْنُ
وَالتَّنْوِيْنُ إِذَا وَقَعَتَا قَبْلَ الْبَاءِ تُقَلَّبَانِ مِيْمًا مُخْفَاةً
فِى اللَّفْظِ لَا فِى الْخَطِّ.
Apabila
ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ba’ (ب ), maka keduanya ditukar
menjadi mim (م ),
tetapi hanya dalam bentuk suara, tidak dalam bentuk tulisan.
b.
Huruf Iqlab
Adapun
huruf yang dimiliki oleh iqlab hanya satu huruf yaitu ba’ ( ب )
Cara
membaca iqlab ialah dengan mengubah suara nun sukun atau tanwin – apabila bertemu
dengan huruf ba’ ( ب ) – menjadi mim (م ).
Kedua
bibir dirapatkan untuk mengeluarkan bunyi mim (م ) seraya dibarengi
dengung yang keluar dari pangkal hidung. Selanjutnya ditahan sejenak kira-kira
dua ketukan sebagai tanda bahwa di sana terdapat hokum iqlab.
c. Contoh
Iqlab
Berikut
adalah beberapa contoh iqlab :
يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ - بِذَنْبِهِمْ
5.
Ikhfa’ (الْإِخْفَاءُ
)
a.
Pengertian Ikhfa’ (الْإِخْفَاءُ
)
Di
dalam kitab Ghayatul Mufid fi Ilmit Tajwid disebutkan bahwa Ikhfa secara bahasa
adalah as-satru ( السَّتْرُ
, artinya samar atau tertutup. Sedangkan menurut
istilah , ikhfa’ adalah :
النُّطْقُ
بِالْحَرْفِ بِصِفَةِ بَيْنَ الْإِظْهَارِ وَ الْإِدْغَامِ عَارٍ عَنِ
التَّشْدِيْدِ مَعَ بَقَاءِ الْغُنَّةِ فِى الْحَرْفِ الْمُخْفَى.
Mengucapkan
huruf dengan sifat antara idzhar dan idghom, tanpa tasydid dan dengan menjaga
ghunnah pada huruf yang di-ikhfa’-kan.
Di
dalam kitab Al-Qaulus Sadid disebutkan bahwa pengertian ikhfa adalah :
إِذَا
دَخَلَتِ النُّوْنُ السَّاكِنَةُ أَوِ التَّنْوِيْنُ عَلَى أَحَدِ هَذِهِ
الْأَحْرُفِ خَمْسَةَ عَشَرَ يُقَالُ لَهُ إِخْفَاءٌ حَقِيْقِيٌّ.
Apabila
ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf-huruf ikhfa’
yang berjumlah lima belas, maka dinamakan ikhfa’ haqiqi.
b.
Huruf-huruf Ikhfa’ (الْإِخْفَاءُ
)
Berikut
adalah huruf-huruf ikhfa’ yang 15 (lima
belas) :
ت
- ث -
ج - د - ذ - ز
- س -
ش - ص - ض - ط
- ظ -
ف - ق - ك
Cara
membaca hokum ikhfa’ adalah memadukan antara suara nun sukun atau tanwin dengan
suara huruf ikhfa’ yang ada di hadapannya.
c.
Contoh Ikhfa’ (الْإِخْفَاءُ
)
فَأَمَّا
مَنْ ثَقُلَتْ - وَ الْأٌنْثَى - يَوْمَئِذٍ ثَمَنِيَةٌ
-
قَوْلًا ثَقِيْلًا
Sumber
: Buku Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an & Ilmu Tajwid
Penulis
: H. Ahmad An Nuri, MA.
Posting Komentar